Ilmuwan tidak henti-hentinya memberikan
kontribusi keilmuannya untuk meningkatkan taraf hidup dari manusia. Iya, salah
satunya adalah mengevaluasi kualitas dari anggur merah.
Bicara anggur merah, kalian pasti sering
dengar lagu dangdut yang "anggur merah, yang mampu memabukkan diriku,
....." (intermezzo). Kembali pada topik, penelitian ini dilakukan oleh
orang Jepang (surganya anime), dari Institut Teknologi Nagoya. Penelitian ini
didasarkan pada kualitas rasa yang dirasakan oleh pecinta anggur merah, yang
dianggap pasti ada suatu keadaan dimana anggur merah itu bisa dikatakan enak
oleh keseluruhan perasanya. Dikatakan bahwa penelitian ini sulit, karena
berhubungan dengan rasa, tapi tentunya rasa dipengaruhi oleh komponen-komponen
penyusunnya bukan? Jawabnya diasumsikan iya, karena disana pasti terjadi reaksi
kimia dalam makanan/minuman tersebut. Berhubung yang dibicarakan di sini adalah
mbak "anggur merah", maka barang tentu disana ada alkoholnya sebagai
kandungan yang berpengaruh pada rasanya, makanya ada yang menganalisa kandungan
alkoholnya.
Pernah dengar shake? iya, itu low yang
minumannya khas orang jepang dari beras. Beras yang difermentasikan untuk
menjadi shake itu, ternyata juga diukur melalui perubahan permitivitas bahannya
untuk mengetahui perkembangan dari proses fermentasinya.
Kualitas anggur merah yan kita bicarakan ini
adalah produksi dari Merlot, dan diukur sifat dispersi Debye-nya untuk
mengetahui juga kebergantungannya terhadap lama produk tersebut dihasilkan
(usia anggur merah tersebut). penelitian ini awalnya dilakukan pada frekwensi
10MHz-6GHz menggunakan netwrok analyzer dan ditentukanlah parameter COle-Cole
plot-nya. konsentrasi alkoholnya bisa diketahui dari parameter-parameter dari
dispersi setengah lingkaran di dalam Cole-Cole plot, kandungan lain dapat
dihitung dari parameter-parameter dispersi garis lurus-nya.
Asumsi yang dapat dipegang dari penelitian
tersebut adalah bentuk setengah lingkaran dan garis lurus pada Cole-Cole plot
mampu mengkarakterisasi sifat dispersi dari larutan alkoloh dan bahan-bahan
lain penyusun anggur merah.
Kemudian dikembangkan penelitiannya dan
diukur permitivitas relatif kompleks dari anggur merah tersebut, distilasi dan
sisa distilasinya berada pada range frekwensi 100MHz-40GHz, dan perbandingan
Cole-Cole plot-nya ditujukan untuk mendapatkan jawaban bagaimana alkohol dan
penyusun lain dapat berkontribusi menimbulkan sifat dispersi dari Cole-Cole
plot.
Berikut adalah rancangan peralatannya yang
digunakan untuk penelitian,
Berikut hasil yang didapatkannya.
Referensinya
pakai ini:
Kota
Watanabe, Yoshinori Taka, Osamu Fujiwara. Cole-Cole Measurement of Dispersion
Properties for Quality Evaluation of Red Wine. MEASUREMENT SCIENCE REVIEW,
Volume 9, No. 5, 2009
No comments:
Post a Comment