Tuesday, May 25, 2010

Para ilmuwan telah menemukan bahwa mekanika kuantum bekerja pada proses fotosintesis

Di Toronto, tepatnya pada Universitas Toronto, para ahli kimia dalam sebuah tim mempunyai andil besar dalam memunculkan atau membuka jalan untuk bidang biologi kuantum, dan mengobservasi mekanika kuantum yeng bekerja pada proses fotosintesis alga laut.
Seorang professor kimia bernama Greg Scholes mengatakan, “ disini banyak spekulasi dan pernyataan yang muncul bahwa alam mungkin terbentuk melalui mekanika kuantum. Penelitian terakhir kami menunjukkan bahwa secara normal penggunaan system biologi mempunyai kapasitas untuk menggunakan mekanika kuantum sbagai ilihan untuk lebih mengoptimalkan sebuah proses yang sangat penting untuk mereka bias bertahan hidup seperti fotosintesis”.
Light-harvesting complexes, merupakan sebuah protein yang special digunakan dalam proses fotosintesis untuk menangkap cahaya matahari dan mengisi energy untuk sel solar alami, yang lainnya (protein) sebagai pusat reaksi. Scholes dan para temannya telah mengisolasi light harvesting complexes dari dua buah spesies alga laut yang berbeda dan dipelajari fungsinya dikondisi dibawah temperature alam menggunakan sebuah laser penelitian yang berkemampuan seperti spektroskopi electronic dua dimensi.
Kami telah menstimulasikan protein dengan femtosecond pulsa laser pada mimic permukaan penyerapan cahaya matahari, jelas schools. Ini memungkinkan kita untuk memonitor perubahan proses selanjutnya, termasuk didalamnya adalah perpindahan energy di antara molekul-molekul khusus yang berloncatan di dalam protein, melawan sbuah stp-clock. Kami disini terkejut ketika mendapati bukti yang sangat jelas bahwa kehidupan yang panjang keadaan mekanika kuantum involve dalam perpindahan energy. Hasil kami meyakinkan bahwa energy dari penyerapan cahaya terletak pada dua tempat. Pertama – keadaan superposisi mekanika kuantum, atau koherensi. Dan yang lainnya adalah sebuah keadaan bohong pada inti dari teori mekanika kuantum.
ini dan penemuan-penemuan terbaru yang lain seharusnya menangkap dan mendapat perhatian yang lebih untuk para peneliti dari berbagai alasan, ucap schools. Pertama, itu berarti bahwa mekanika kuantum kemungkinan hukumnya dapat prevail mengakhiri hukum kinetic klasik dalam system biologi yang sangat kompleks ini, tentunya pada tataran temperaur yang normal. Energy dapat dengan efisien mengalir dengan cara – penjumlahan secara intuitif- melewati berbagai alternative garis bersambung dengan antena protein secara simultan. Itu juga mengangkat pamor atau pesona berbagai pertanyaan potensial yang lain, seperti, dapatkah organisme mengembangkan strategi mekanika kuantum untuk light-harvesting agar memperoleh sebuah kesempatan berevolusi? Itu memberikan kesan bahwa alga mengetahui tentang mekanika kuantum jauh 2 juta tahun lebih dulu dibandingkan manusia, kata scholes..
Informasi lebih lanjut: penemuan ini telah dipresentasikan dalam sebuah paper berjudul "Coherently wired light-harvesting in photosynthetic marine algae at ambient temperature" pada tanggal 4 februari di Nature.
Diambil dari" Scientists find quantum mechanics at work in photosynthesis, Sean Bettam"
by: kang_am.