Friday, January 6, 2012

Metode Magnetotelurik (Part 2)

Wah..lama sudah tidak posting tentang geofisika. Okelah, kita belajar lagi dan lagi tentang geofisika. meneruskan materi yang lalu tentang metode magnetotelurik. Sebenarnya bagaimana sih konsep dari metode magnetotelurik (Magnetoteluric Method) itu?
Kemarin (tepatnya beberapa bulan lalu) sudah dikatakan kalau Metode Magnetotelurik itu merupakan salah satu metoda eksplorasi geofisika yg memanfaatkan medan elektromagnetik (kita singkat EM saja) yang berada di alam. Mungkin sudah banyak yang mengerti tentang medan EM yang ada di alam. Ya, medan EM yang ada di alam erat hubungannya dengan listrik dan magnet. Medan EM yang berada di alam kita, menurut para ahli berasal dari berbagai proses yang cukup kompleks.Spektrum frekuensinya bisa sangat lebar dari 0.00001 Hz – 100 kHz. Ketika berada pada frekuensi yang rendah, yaitu < 1 Hz, maka partikel-partikel bermuatan yang berasal dari matahari dapat berinteraksi dengan medan magnet permanen bumi, dari sini akan menimbulkan variasi medan EM. Untuk frekuensi di atas 1 Hz variasinya terutama ditimbulkan oleh adanya aktivitas petir yang dapat menimbulkan gelombang EM yang tertahan di antara lapisan ionosfer dan bumi, yang mampu menjalar mengelilingi bumi. Kira-kira seperti itu yang sudah saya baca tentang EM. Sampai pada akhirnya nanti dengan adanya keterkaitan pada fenomena listrik dan magnet dengan sifat kelistrikan (tentunya konduktivitas dan resistivitas) pada medium yang dilewatinya akan menyebabkan data pengukuran EM dapat digunakan untuk memperkirakan distribusi resistivitas di bawah permukaan. Kedalaman jangkauan pada gelombang EM merupakan fungsi dari resistivitas medium dan frekuensi yang sangat dipengaruhi oleh lapisan. 
Pada dasarnya dalam survei menggunakan metode MT itu yang diukur adalah sinyal EM. Pengukurannya tentu saja menggunakan alat khusus, bisa berupa sensor medan magnet berupa koil dan sensor medan listrik berupa elektroda yang dihubungkan ke bumi. Data EM yang diukur akan direkam dalam bentuk time series atau deret waktu. Yang nantinya akan diproses untuk diperoleh data target. Pemrosesan data MT pada dasarnya adalah sebuah usaha analisis spektral untuk memperoleh fungsi transfer antara medan magnet dengan medan listrik dalam bentuk tensor impedansi. Dari impedansi inilah kemudian diolah sedemikian rupa sehingga menjadi informasi mengenai distribusi resisitivitas di bawah permukaan.
Hemm..sepertinya sekian dulu aja yach, semakin rumit tapi bisa dipelajari, besok-besok lagi. Kalau ada yang kurang tepat dibenerin ya.