Saturday, July 16, 2011

Metode Elektromagnetik

Untuk metode yang satu ini lumayan harus memutar otak lebih, soale berhubungan dengan gelombang. Tapi tidak masalah, kalau kita sungguh-sungguh pasti bisa mahaminya. 
Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat  walau tidak ada medium. Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter yang bisa diukur, yaitu: panjang gelombang/wavelength, frekuensi, amplitude/amplitude, kecepatan. Amplitudo adalah tinggi gelombang, sedangkan panjang gelombang adalah jarak antara dua puncak. Frekuensi adalah jumlah gelombang yang melalui suatu titik dalam satu satuan waktu. Frekuensi tergantung dari kecepatan merambatnya gelombang. Karena kecepatan energi elektromagnetik adalah konstan (kecepatan cahaya), panjang gelombang dan frekuensi berbanding terbalik. Semakin panjang suatu gelombang, semakin rendah frekuensinya, dan semakin pendek suatu gelombang semakin tinggi frekuensinya.
Gelombang Elektromagnetik (EM) mempunyai dua komponen yang saling tegak lurus sesamanya. Yang pertama adalah variasi medan listrik yang berubah dengan waktu dan yang kedua adalah variasi medan magnet yang juga berubah dengan waktu dan selalu berpasangan dengan yang pertama. Gelombang EM mempunyai spektrum yang sangat luas sehingga radio, sinar-X dari balikan cahaya pun masuk kedalam  spektrum gelombang EM. Di zaman modern ini sudah banyak alat-alat yang memnfaatkan gelombang EM untuk keperluan pencarian mineral yang ada di bawah permukaan tanah.
Sifat perambatan gel EM adalah dalam perambatannya medan listrik berosilasi (bergetar) demikian juga dengan medan magnet.  Arah getar medan listrik selalu tegak lurus (orthogonal) dengan arah getar medan magnet dan arah perambatan gelombang EM tegak lurus terhadap arah getar dari medan listrik dan medan magnet.
Prinsip pemanfaatan gelombang EM untuk keperluan eksplorasi mineral bawah permukaan adalah dengan memancarkan sumber gelombang primer ke dalam tanah. Bila di bawah permukaan ada mineral yang bersifat sebagai konduktor terhadap gelombang EM maka konduktor ini akan terinduksi, sebagai akibatnya muncullah arus induksi di dalam konduktor tersebut yang kemudian dapat berfungsi sebagai sumber gelombang sekunder. Karena ada medan gelombang primer dan medan gelombang sekunder maka diantena penerima terjadilah interferensi antara keduanya. Perbedaan fasa antara gelombang primer dan gelombang sekunder menjadi salah satu besaran fisis yang menarik untuk dianalisa.
Referensi: 
Suprajitno Munaidi, Instrumentasi Geofisika, (Depok: Universitas Indonesia, 2001) 
Santoso, Djoko. 2002. Pengantar Teknik Geofisika. Bandung : ITB
 

No comments:

Post a Comment